Sabtu, 24 November 2018

Lucky vs Takdir


Mungkin ada yang sering bertanya dalam hati, apakah takdir dapat dirubah? Dan apakah keberuntungan itu datang dengan sendirinya tanpa melihat siapa dia atau darimanakah dia berasal?
Takdir dalama istilah agama berarti ketetapan dan sudah digariskan Allah SWT dalam diri seseorang dan bahkan sebelum orang tersebut dilahirkan di dunia. Sebagai umat beragama kita wajib percaya akan adanya takdir. Selanjutnya apakah takdir tersebut mutlak dan tidak bisa diganggu gugat, apakah ada manusia ditakdirkan untuk hidup susah dan menderita selama di dunia. Bila kita melihat lebih jauh dan dalam lagi, takdir itu merupakah perkara yang gaib atau tersembunyi yang tidak ada manusiapun di dunia ini tahu. Dalam satu ayat Al Quran menjelaskan bahwa Allah tidak akan merubah suatu kaum/bangsa sampai kaum tersebut merubah nasibnya sendiri, dari penggalan ayat Al Quran ini jelas bahwa nasib suatu kaum akan merubah tetapi harus diiringi dengan kemauan kaum tersebut, apakah mau untuk berubah atau tidak. Dan sunnatullah, orang yang berusaha dengan sunggu-sungguh dan giat akan memperoleh atas apa yang diusahakan. Lantas pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan manusia yang terkadang menyalahkan takdir bahwa dia hidup susah dan menderita di dunia. Untuk ini mari kita lihat ayat Al Quran yang menjelaskan bahwa belum tentu yang kita anggap baik itu menjadi buruk untuk kita dan belum tentu apa yang kita anggap buruk menjadi baik buat kita.
Ternyata semua itu adalah persepsi kita bagaimana melihat kehidupan ini, apakah kita akan menyalahkan keadaaan dan berpangku tangan atas apa yang sekarang kita alami, atau kita selalu menyalahkan keadaan dan menyalahkan orang lain atas apa yang kita alami dan rasakan. Semua tergantung Anda.
Selanjutnya kita akan membahas tentang Luck atau keberuntungan. Kita sering melihat seseorang yang tidak terlalu pintar dan tidak terlalu rajin namun hidupnya dinaungi keberuntungan. Dengan dahi mengerucut dan alis agak dinaikkan kita heran “kok bisa si fulan seberuntung itu padahal dia gak rajin-rajin banget atau otaknya ajaah gak pinter-pinter amat”. Bila kita kaitkan dengan terminology agama, sesungguhnya keberuntungan itu didapatkan dengan menebar kebaikan suka memberi. Bagaimana ayat Al Quran menjelaskan tentang keutamakan sedekah yang akan dibalas dengan berpuluh-puluh ribu kebaikan diibaratkan seperti pohon yang tumbuh banyak ranting-ranting. Karena kebaikan yang kita tanam, maka seluruh energy positif di bumi ini akan menghampiri orang tersebut, seakan-akan dia dilindungi oleh seluruh makhluk hidup di bumi ini. Sudah jelas, hidup itu tidak melulu mengandalkan kecerdasan pikiran dan emosi, tetapi sebarkanlah kebaikan selama hidup, maka keberuntungan akan mendatangi kita.
Untuk itu, karena takdir perkara yang ghaib, dan kita tidak akan tahu kemana kita besok. Maka teruslah berbuat kebaikan dan teruslah berusaha menjadi baik, walau cobaan dan halangan terus berdatangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mass Recruitment Strategy

Tulisan ini memuat beberapa strategy mengenai proses perekrutan   menyangkut posisi yang berhubungan dengan jumlah besar (mass position)...